Uncategorized

Teman atau Musuh

“ Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali yang bertakwa ” ( Az Zukhruf : 67 )

Sahabat, pernahkah terpikir jika orang yang selama ini selalu berada disamping kita, selalu menjadi sahabat karib dan pendengar yang baik untuk setiap cerita-cerita dalam hidup kita tiba-tiba berubah dan menjadi seseorang yang sangat jauh berbeda dari sebelumnya.

Berbalik menjadi musuh dan seperti tak berbekas sama sekali apa yang pernah dijalani bersama selama ini. Mungkin hal itu tidak pernah kita pikirkan sebelumnya ini, tapi Rabb kita ALLAH SWT telah mengetahuinya jauh sebelum dia menciptakan kita. Karenanya, kita mungkin perlu mengkaji ulang segala hubungan yang kita jalin dalam dunia ini, baik pertemanan atau apapun jika itu tidak berlandaskan pada ketaqwaan maka akhirnya mungkin tidak akan semanis seperti saat kita memulainya.

Karena itu sahabat, jadikanlah takwa sebagai landasan dalam segala hal, agar apapun yang kita lakukan, agar apapun yang kita usahakan selalu berbuah kecintaan dari dan kepadaNYA. Agar dalam setiap helaan nafas kita selalu ada rahmatNYA disana, untuk semua yang kita lakukan, untuk semua yang kita usahakan, agar pada saat perjumpaan denganNYA nanti kita bisa berkata “ Ya Rabb, inilah aku yang selalu mengusahakan apapun karenaMU, hanya berharap padaMU, “

Mungkin akan ada kesedihan ketika sahabat dan orang-orang terdekat kita menjadi musuh, namun yakinlah semua itu sudah diatur olehNYA, berbaik sangkalah selalu kepadaNYA, karena dia yang Maha Tahu apa yang terbaik bagi kita. Boleh jadi, apa yang kita rasakan terbaik untuk kita saat ini belum tentu itu yang terbaik untuk kita menurutNYA, karenanya bersabarlah… karena boleh jadi apa-apa yang kita rasakan suatu kepedihan, sesuatu yang tidak baik menurut kita, bisa saja itulah yang terbaik bagi kita menurutNYA. Karenanya bersabarlah… karena Rabb kita Maha Tahu Segalanya. Mungkin dia hanya cemburu dengan kedekatan kita kepada makhluk selama ini sehingga kita melupakannya. Karena seperti yang dituliskan oleh Ibnu Qayyim AL Jauziyyah dalam bukunya Taman Orang-orang yang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu “ Allah itu cemburu terhadap hambaNya, jika hati hamba itu tidak terisi cinta, ketakutan dan harapan kepadaNya, dan sebaliknya diisi dengan hal-hal selain ALLAH.”

Dan boleh jadi kesedihan-kesedihan dan cobaan yang ditimpakan kepada kita hari ini adalah bentuk tarbiyah dariNYA yang Maha Rahman. Dia hanya ingin kita menjadi lebih kuat, agar sayap-sayap pengharapan kita menjadi lebih lebar kepadaNya, agar jiwa kita yang kerdil menjadi lebih besar untuk menghadapi kehidupan yang tidak setiap saat sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dalam kesedihan dan kehilangan apapun, bersemangatlah, bersabarlah, karena bisa jadi hal itu yang akan menjadi penolong kita di Yaumil Mahsyar nanti, saat tidak ada tempat untuk bergantung selain kepadaNya. Wallahu ‘alam bisshawab.

Pojok Sunyi,02092009

meldoanksahabat-shalihat

Tinggalkan komentar